Maintenence
Dapatkan Ke PC

Monday, December 11, 2017

Kebenaran Butuh Logika

Kebenaran dalam logika dalam berdialog yang dialetika
Kebenaran Butuh Logika

Satu tambah satu sama dengan dua, dalam ilmu matematika jawaban ini pasti benar, kebenarannya tidak pernah berubah maulai dari manusia pertama sampai manusia yang akan datang. Jadi, ilmu matematika itu adalah ilmu pasti, ilmu yang tidak pernah berubah kebenerannya. Kalau dalam ilmu matematika kita mengenal ilmu pasti maka dalam berpikirpun juga ada ilmu pastinya yang kita sebut ilmu logika. Salah satu contoh kaedah akal yang mengatakan "setiap akibat pasti mempunyai sebab dan akibat itu hanya muncul dari sebabnya sendiri".

Hidup ini adalah pasti, sehingga ia mengharuskan kita untuk mencari pedoman yang pasti karena pedoman yang pasti adalah pedoman yang cocok dengan kehidupan.

Orang tidak dapat hidup dalam kepastian kalau tanpa berpedoman pada aturan yang pasti. Manusia akan selalu mengalami kegoncangan hidup kalau ia tidak mengambil aturan yang pasti karena bagaimana mungkin ia bisa hidup dalam kepastian kalau tanpa berpedoman pada aturan yang pasti.

Keberadaan kita di muka bumi ini adalah pasti karena penyebabnya adalah pasti keberadaanya, kalau anda ada maka orang tua anda pasti juga ada karena tidak mungkin ada akibat kalau tidak ada sebab.

Sebuah aturan yang tidak pasti, pasti akan membuat manusia hidup dalam ketidak pastian (tidak hilang) sehingga jika manusia menginginkan hidup dalam kepastian (ketenangan) maka harus mencari pedoman yang pasti.

Aturan adalah tatanan atau prinsip-prinsip yang menggerakkan kita untuk menuju sebuah cita-cita. Maka cita-citanya ideal maka pasti aturannya ideal karena yang ideal hanya lahir dari yang ideal.

Mustahil manusia menuju ke sebuah cita-cita yang ideal tanpa aturan yang ideal karena aturanlah yang berperan sebagai penggerak menuju kesebuah cita-cita yang ideal maka memakai aturan yang ideal.

Manusia butuh kepastian menuju sebuah cita-cita sehinnga aturan sangat tegas dalam kebenaran dan kesalahan karena aturan yang benar akan menempatkan manusia pada sesuatu yang benar dan aturan yang salah dan menempatkan manusia pada sesuatu yang salah sehingga yang salah tidak bisa dikatakan benar dan yang benar tidak bisa dikatakan salah.

Kalau cita-cita ideal kita itu adalah pasti adanya ? haruslah pasti dalam artian apakah ia pasti benar atau pasti salah.

Kalau aturan yang kita pakai adalah pasti benarnya maka cita-cita ideal kita akan pasti benar pula. Tetapi kalau aturan yang kita pakai itu adalah salah, maka pasti cita-citanya juga salah. Yang menjadi pertanyaan buat kita adalah adakah sebuah aturan yang pasti, kalau ada dengan dasar apa kita menilai bahwa ia adalah aturan yang pasti. Pertanyaan inilah yang tidak pernah berhenti dibicarakn oleh manusia bahwa apakah benar dan salah itu adalah pasti atau relatif.

Benar dan salah adalah merupakan hasil penilaian kita terhadap sesuatu yang merupakan hasil pemahaman  sesuatu juga adalah merupakan hasil proses pikiran atau akal kita. Supaya hasil pikiran kita itu pasti adanya, maka berpikir yang pasti karena kalau berpikir tanpa diikat dengan sebuah aturan yang pasti, hasilnya bukanlah kepastian.
Yang pasti hanya lahir dari yang pasti, yang tidak pasti hanya lahir dari yang tidak pasti
Ketika manusia berpikir tanpa aturan yang pasti maka pasti hasil pikiran itu akan kacau. Ibarat orang memperbaiki barang elektronik dengan tanpa aturan yang pasti maka pekerjaanya pasti salah. Kalau seseorang dokter mengadakan operasi bedah terhadap pasiennya dengan tanpa aturan yang pasti, maka tunggulah kematian pasien itu. Kalau seorang petani bercocok tanam tanpa aturan yang pasti, maka bagaimana mungkin ia akan mendapatkan hasil dari tanamannya.

Dengan melihat contoh-contoh di atas, ternyata tidak ada satupun yang bisa dilakukan tanpa sebuah aturan yang pasti. Di sinilah terbukti bahwa berpikir pun butuh sebuah aturan yang pasti. Jadi aturan dalam berpikir adalah merupakan sebuah keharusan yang harus dimiliki oleh manusia kalau ia merasa rindu terhadap sebuah kebenaran yang absolut. Aturan berpikir inilah dalam dunia pengetahuan disebut sebagai Ilmu Logika.

Sebagaimana penjelasan diatas bahwa hidup ini perlu sebuah aturan yang pasti sehingga aturan sangat tegas dalam persoalan benar dan salah, benar dan salah adalah penilaian, penilaian terhadap sesuatu haruslah dipahami, terpahaminya sesuatu itu, sangat tergantung pada logis tidaknya seseuatu itu, logis tidaknya sebuah argumentasi sangat bergantung pada aturan berfikir ditemukan dalam ilmu logika, maka kesimpulannya adalah HIDUP INI BUTUH LOGIKA.

Dalam pencarian sebuah kebenaran, logika mendapatkan posisi yang paling pertama dan utama karena tanpa logika kebenaran tak pernah dipahami.

Bagi siapa saja yang suka pemikiran-pemikiran kontroversi dan suka mengadakan sebuah perbandingan pemikiran atau idiologi, maka mempelajari ilmu logika adalah wajib baginya. Jika anda suka membandingkan idologi-idiologi yang berkembang di dunia ini tanpa mau belajar ilmu logika sebelumnya, maka siap-siaplah anda menjadi orang bingung yang tidak punya prinsip dalam hidup ini yang dapat diombang ambingkan oleh paham-paham yang berkembang yang ibaratnya sebuah kapas yang siap diterbangkan oleh arah angin yang dari manapun datangya.

Bagi siapa yang tidak mendapatkan kebenaran pada ilmu logika maka janganlah mengklaim bahwa ilmu logika tak mampu menemukan sebuah kebenaran, sebab itu hanya anda-lah  yang tak mampu menggunakan ilmu logika dalam menilai sebuah kebenaran dan kesalahan. Janganlah ketidak mampuan kita akan dijeneralkan kepada semua orang karena itu hanya kekurangan subyektivitas kita yang tak mampu menggunakan ilmu logika sebagai dasar pencarian kebenaran, karena ada orang yang mampu menggunakan ilmu logika sebagai dasar pencariannya.

Menurut banyak orang bahwa ilmu logika tak sanggup untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Sungguh itu adalah kebohongan yang nyata dan itu hanya ungkapan orang yang tidak pernah belajar ilmu logika, ataukah ia tidak mengerti ilmu logika itu sendiri. padahal ilmu logika adalah merupakan tolak ukur yang pertama bagi seseorang untuk menerima sebuah agama, bahwa apakah agama yang dianutnya itu logis atau tidak.ini yang benar kalau kita tidak mengukurnya atau menimbangnya dengan ilmu logika.

Kami heran melihat orang yang sangat membenci ilmu logika dan bahkan mengkafirkan orang yang mempelajari ilmu logika. Padahal ilmu logika dipelajari agar sesuatu dapat dipahami secara logis. Bukanlah justru kita harus bangga jika kita mampu menjelaskan konsep keberagamaan kita secara logis dan agama yang tidak logis seharusnya ditinggalkan.

Kalau ada orang yang mampu menjelaskan agama yang kita yakini secara logis karena menggunakan ilmu logika seharusnya tidak kita musuhi tetapi justru perlu kita berterima kasih.

Sebenarnya penolakan pada ilmu logika itu lahir dari agama yang tidak logis sebab tanpa menolak ilmu logika agamanya akan ditinggalkan oleh penganutnya. Oleh karena itu demi menjaga keesisan agamanya yang tidak logis itu maka dia harus menolak ilmu logika, sehingga kalau anda menganggap bahwa agama anda logis maka tidak usahlah ketakutan. Jadi dapatlah dikatakan bahwa agama yang menolak ilmu logika adalah agama yang tidak logis.

Orang yang berlogika adalah orang yang mempergunakan aturan-aturan berfikir dalam mencari mempergunakan aturan-aturan berfikir dalam mencari sebuah kebenaran, karena dengan mempergunakan aturan-aturan berfikir manusia akan terangkat derajatnya melebihi makhluk lain.

Orang yang mempelajari ilmu logika dan mengambilnya sebagai timbangan kebenaran pada tahap pencariannya yang pertama maka sungguh ia berjalan menuju menjadi hakekat manusia. Dan orang yang berjalan untuk mengenal Tuhannya. Dari premis di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa untuk mengenal keberadaan Tuhan harus berlogika.
Untuk menjadi manusia harus berakal, supaya berakal harus berlogika, maka menjadi manusia harus berlogika.
Dari premis-premis yang dibangun di atas maka dapat pulahlah disimpulkan bahwa sebagai pencari kebenaran, ilmu logika adalah merupakan kunci paling utama baginya.
Berfikir sebagaimana adanya adalah sifat orang yang waras, Ilmu logika adalah pembimbing untuk berfikir sebagaimana adanya, maka untuk menjadi orang waras haruslah berlogika.

No comments:

Post a Comment