Maintenence
Dapatkan Ke PC

Monday, December 11, 2017

Hakikat Filsafat Ilmu - Filsafat Ilmu 2

Filsafat merupakan kata majemuk dari kata-kata philia (persahabatan, cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Sehingga memiliki arti sebagai seseorang “pencinta kebijaksanaan”.

Advertise

KODE IKLAN DISINI

Safe Link Converter

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc!
Made your link safe to visit.





How to use our tool:

  1. Click on How To Use menu above.
  2. Click on the code and CTRL + C on your keyboard.
  3. Paste the code in your HTML blog theme before the </body>.
  4. Save your HTML blog theme. you are done!
  5. Now, your blog's outbound links was encrypted!

Advertise

KODE IKLAN DISINI

Your link show here



Advertise

KODE IKLAN DISINI



Hakikat Filsafat Ilmu - Filsafat Ilmu 2

Akan tetapi, terdapat juga yang mengurainya dengan kata philare atau philo yang berarti cinta dalam arti yang luas yaitu “ingin” dan berusaha untuk mencapai yang diinginkan. Kemudian dirangkai dengan kata sophia artinya kebijakan, pandai, dan pengertian yang mendalam. Dengan mengacu pada konsep tersebut maka dipahami bahwa filsafat dapat diartikan sebagai sebuah perwujudan dari keinginan untuk mencapai pandai dan cinta pada kebijakan.

Disamping itu dalam pandangan John Losee dalam bukunya yang berjudul “A Historical Introduction to the Philosophy of Science, Fourth edition, menyatakan tentang: The philosopher of science seeks answers to such questions as:

1. What characteristics distinguish scientific inquiry from other types of investigation?
2. What procedures should scientists follow in investigating nature?
3. What conditions must be satisfied for a scientific explanation to be correct?
4. What is the cognitive status of scientific laws and principles?.

Artinya bahwa tugas dari pemikir filsafat ilmu ialah untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan berkaitan dengan 4 pokok bahasan: pertama, berkaitan dengan apa yang menjadi perbedaaan ilmiah karakteristik tipe setiap ilmu satu dengan ilmu lainnya dengan metode penelitian. Kedua, prosedur apa yang harus dilakukan secara ilmiah dalam melakukan penelitian atas kenyataan yang terjadi di alam?, Ketiga, apa yang wajib dilakukan dalam memperoleh penjelasan ilmiah untuk melakukan penelitian dan eksperimen?. Keempat, apakah teori itu dapat diambil sebagai konsep dan prinsip-prinsip ilmiah?.

John Losee yang beragumen terhadap 4 pokok bahasan tersebut, dipertegas oleh Kattsoff yang merangkum nya dalam karakteristik filsafat, meliputi:

1. Filsafat adalah berpikir secara kritis.
2. Filsafat adalah berpikir dalam bentuknya yang sistematis.
3. Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
4. Filsafat adalah berpikir secara rasional.
5. Filsafat bersifat komprehensif.

Sedangkan, dalam argument yang sedikit berbeda dari Ali Mundhofir menyimpulkan bahwa ciri-ciri dari seseorang berfikir filsafat, diantaranya:

1. Berpikir secara radikal.
2. Secara universal.
3. Secara konseptual.
4. Secara kohern dan konsistensi.
5. Secara sistematik.
6. Secara komprehensif.
7. Secara bebas.
8. Secara tanggung jawab.

Berdasarkan ciri-ciri filsafat di atas, terdapat analogi pandangan mengenai sudut pandang filsafat ada 6 kategori, yaitu:

Pertama, filsafat erat kaitannya dengan sastra. Sastra sebagai bagian dari filsafat dikarenakan dalam sebuah ekspresi sastra tidak jarang bahasa yang diungkapkan mengandung nilai-nilai sastra. Akan tetapi tidak semua sasatra masuk dalam kategori filsasafat sebab setiap seni sasatra memiliki karakteristik dan kekhasannya masing masing.

Kedua, fisafat erat arena politik dan sosial. Hal ini berkaitan dengan pandangan bahwa karya filsafat dipandang sebagai dimensi dari ideologi yang merupakan bagian dari konsep negara.

Ketiga, filsafat erat kaitannya dengan komponen metodologi. Seseorang dalam memperoleh kebenaan yang pasti harus memulainya dengan sesuatu yang diragukan terlebih dahulu. Dan seseorang tidak akan mudah langsung percaya sedemikian rupa, karena ada proses mencerna akan informasi dan data yang diperolehnya. Sehingga menurut Descrates seolah-olah manusia memiliki sikap yang skeptis terhadap informasi yang pertama kali didengarkannya.

Sebagai pemecahannya terdapat langkah-langkah atau cara metodis yang menjadikan manusia untuk berpaling dari keraguannya menjadi kepastian dari sebuah informasi dan data yang didengarnya. Langkah tersebut meliputi:

a. Mulailah dengan meragukan sesuatu yang pertama kali kita terima sebagai sebuah kebenaran.
b. Klasifikasikan masalah-masalah atau informasi yang sederhana hingga yang rumit (kompleks).
c. Berikan pemecahan masalah dari yang sederhana lalu bertahap kearah yang lebih rumit.
d. Periksa kembali secara keseluruhan jika ada permasalahan (informasi) yang terabaikan atau terlewati.

Keempat, filsafat erat kaitannya dnegan analisis bahasa. Kritik bahasa yang dimaksud adalah bertujuan untuk mengklarifikasi pemikiran secara logis.

Kelima, filsafat dikaitkan dengan menghidupkan kembali pola pikir filsasfat di masa terdahulu. Hal ini mengharapkan bagi para filsuf untuk mempelajari sejarah dari filsasafat.

Keenam, filsafat yang bermula dari mendominasi pemikiran tentang tingkah laku dan etika.

Baca Selengkapnya

Filsafat Ilmu - Drs. Lies Sudibyo, M.H, Drs. Bambang Triyanto, M.M, Meidawati Suswandari, S.Pd., M.Pd.

No comments:

Post a Comment